Bupati Intan Jaya Berbicara di Musda KNPI Papua Mulai Dari Blok Wabu, Pemekaran dan Peran Pemuda

JAYAPURA – Pemerintah Kabupaten Intan Jaya pada prinsipnya saat ini sedang menunggu terkait persoalan Blok Wabu di wilayahnya. “Kalau pemerintah provinsi dan pemerintah pusat dalam hal ini ESDM, mau berkomunikasi dengan kita pemerintah daerah sebagai perpanjang tangan pemerintah di daerah. Mau dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada masyarakat dengan baik – baik, kami terima. Karena manfaat dari pembukaan lahan tambang itu lebih besar. Kerugian juga pasti besar. Sesuatu keputusan yang baik tidak pernah selalu jadi putih. Tidak mungkin memuaskan semua orang dan pasti ada untung ruginya,” kata  Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni,SS, M.Si saat menjadi pembicara/Narasumber di Musyawarah Daerah XIV Pemuda/KNPI Provinsi Papua, di Grand Abe Hotel, Kota Jayapura Rabu (27/4/2022), dipandu Moderator Amin Ngabalin.

Seraya memberikan contoh Perusahaan PT Freeport Indonesia dimana sebelumnya selalu ditolak. Sekarang PAD dari perusahaan ini cukup tinggi dan bisa mencapai triliunan per tahun. Sehingga bisa digunakan untuk pembangunan daerah, menyekolahkan anak dan generasi masa dengan. Daerahnya juga bisa dibangun, karena ada PAD. “Kita tidak bisa mengandalkan dana dari pusat seperti DAK dan DAU dan sumber lainnya. Dana Otonomi khusus pun akan Panjang karena sekali juga harus ke pusat,”tuturnya.

Untuk itu secara prinsip Pemkab Intan Jaya baru menetapkan dalam RT/RW sebagai daerah tambang. “Tetapi menyangkut urusan ijin. Sampai saat ini Bupati Intan Jaya tidak pernah tanda tangan sampai dengan hari ini dua surat itu,”ungkapnya.

Sementara itu disisi lain kata Bupati Natalis, Peran Pemuda sebagai mitra Pemerintah, dimana peran KNPI sebagai Organisasi Kepumudaan yang merangkul seluruh organisasi yang ada. Baik itu yang berbasis keagamaaan, adat dan lainnya. Sebagai organsasi kepemudaan berplat merah miik negara. “Karena saat negara ini didirikan mereka sadar betul bahwa tanpa pemuda tidak akan negara maju,”tegasnya.

Sebagai salah satu OKP terbesar di tanah air, NT sapaan akrabnya mengatakan bahwa KNPI adalah laboratorium yang mempersiapkan para kader terbaik untuk menjadi pemimpin di masa kini dan juga masa depan.

Lanjutnya saat ini ada dua hal peran pemerintah, yakni pertama adalah wadah itu dibentuk dengan benar dan bagus serta dibina dengan baik. “Wadah itu dibina dengan benar dan bagus maka nantinya implementasi dalam pelaksanaan kehidupan sehari – hari sebagai mitra dan subjek pembangunan itu akan berjalan dengan baik. Baik secara organisasi maupun secara personal dalam implementasi di dalam kehidupan masyarakat dan juga dalam kehidupan berpolitik dan juga pemerintahan,”ujarnya.

Sebagai bupati dirinya lebih melihat pada kehidupan realita. “Saya berada di satu organisasi. Entah itu organisasi yang berbasis keagamaan, adat dan politik yang dihimpun oleh DPC sampai DPD dan DPP. Namun ketika peran saya ada dalam satu kebijakan – kebijakan yang diperhadapkan dalam satu masalah. Dimana TPN/OPM yang juga darah muda dan juga KNPB yang juga darah muda. Kemudian berhadapan dengan TNI/Polri yang masih muda dan notabene adalah kekuatan negara. Peran saya apa, supaya masyarakat aman dan terkendali serta daerah terjamin tetap kita Kelola dengan baik masalah itu, agar tidak terjadi pelanggaran – pelanggaran dan yang korban masyarakat serta menghambat pembangunan,”bebernya.

Dikesempatan itu juga Bupati Natalis mengemukakan saat ini yang terjadi di Papua pro dan kontra masalah pemekaran wilayah untuk tiga daerah pemekaran wilayah yang mengacu pada basis kultural dengan wilayah adat Animha, Lapago dan Meepago.

“Saya perlu saya sampaikan bahwa dalam tata Kelola negara pemerintahan. Tidak mengacu pada ras, budaya, kultur atau marga dan sebagainya tidak pernah. Yang ada disitu adalah territorial wilayah. Itu bukan undang – undang negara saja. Tetapi juga penentuan pembagian wilayah negara yang satu dan negara lainnya di PBB,”paparnya.

Seraya memberikan contoh konkrit  warga Kayupulo dan sekitar, ada saudara- saudara mereka dengan marga yang sama ada juga di Vanimo,PNG. Kemudian wilayah Pegunungan Bintang seperti Urokmabin, Sitokdana dan lainnya ada juga di negara PNG. “Saat menentukan kesepakatan negara, tidak pernah pikir kamu marga ini kesana semua. Kamu suku ini kesana semua. Oleh karena itu kita jangan terbawa dengan pikiran kewilayahan Lapago, Meepago dan Animha. Karena itu semata – mata itu dibuat oleh Bapak Gubernur Lukas Enembe, untuk lebih mendekatkan pembangunan secara terkonsentrasi. Bisa control pembangunan agar berjalan. Karena daerah Papua terlalu luas. Sehingga orang heboh di media sosial terkait wilayah. Ini sudah keliru dan hal itu tidak boleh,”tukasnya.

Untuk itu peran pemuda secara organisatoris maupun secara pribadi. Personality pemuda adalah menjadi perekat bangsa dimana. “Kita pemuda harus menjadi perekat bangsa dan bukan antar satu dan yang lain beradu otot. Tidak boleh,”sarannya.

Lanjutnya pro dan kontra pemekaran di Papua adalah dinamika dan menurutnya hal itu wajar  dan sah saja. Saat ini yang terpenting adalah pemerintah mengambil kebijakan untuk pemekaran provinsi ini. “Pemekaran itu ketika kebijakan itu dikelola untuk mengajak masyarakat duduk bersama dan dibicarakan bersama. Serta diusulkan sama-sama, lalu menentukan pemekaran. Maka saya pikir pasti tidak ada aksi – aksi penolakan,”ujarnya.

Namun perlu diketahui bahwa pemekaran wilayah itu ada dua pendekatan yakni pendekatan button up dan pendekatan kedua adalah top down. “Saat ini yang sedang berjalan adalah top down. Tetapi dalam arti inisiatif DPR dan Pemerintah. Namun Langkah -langkah tidak serta merta top down, akan tetapi itu sudah menjaring aspirasi dan dilakukan studi kelayakan. Itu semata – mata pemekaran itu adalah strategi pembangunan. Maka itu sah – sah,”ujarnya.

Sebagai Bupati Intan Jaya berada dalam satu wilayah dan pemekaran ini berjalan sambil komunikasi dengan masyarakat local dan juga pemerintah daerah. Menurutnya itu sah saja dan dirinya mempersilahkan sebagai seorang kepala daerah. Hal ini juga untuk meminimalisir penolakan – penolakan.

Sementara itu saat disinggung terkait penyelenggaraan Musda XIV KNPI Provinsi Papua, sebagai Bupati Intan Jaya. Natalis Tabuni yang juga pernah menjadi Sekertaris KNPI Pegunungan Bintang. Dirinya memberikan apresiasi dengan apa yang sudah dilakukan oleh para pemuda.”Musda ini akan menghasilkan pejabat – pejabat yang siap dan handal untuk menjabat dan siapapun yang terpilih, kami akan mendukung dan ini luar biasa,”pujinya.

Untuk itu dengan kepengurusan KNPI yang bakal terpilih dirinay kembali berharap dengan program – program baru maka semuanya akan berjalan dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *